
Sering menunda makan malam perbesar risiko pekerja alami depresi
Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas California, menunda makan malam dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi. Hal ini terutama berlaku bagi pekerja yang seringkali menunda waktu makan malam mereka karena kesibukan di tempat kerja.
Studi tersebut melibatkan lebih dari 1000 pekerja yang bekerja di berbagai industri. Para peserta diminta untuk mengisi kuesioner yang menanyakan tentang kebiasaan makan malam mereka, tingkat stres di tempat kerja, dan gejala depresi yang mereka alami.
Hasil studi menunjukkan bahwa pekerja yang seringkali menunda waktu makan malam mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan neurotransmitter dalam tubuh akibat ketidakstabilan gula darah yang disebabkan oleh kelaparan.
Selain itu, menunda makan malam juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang, yang mana kurangnya tidur dapat memicu stres dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi para pekerja untuk tidak menunda waktu makan malam mereka dan menjaga pola makan yang sehat.
Untuk menghindari risiko depresi akibat menunda makan malam, para pekerja disarankan untuk selalu menyediakan waktu untuk makan malam, meskipun mereka sedang sibuk di tempat kerja. Selain itu, mereka juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar dapat menjaga kesehatan tubuh dan pikiran mereka.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan teratur, para pekerja dapat mengurangi risiko depresi dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk tidak mengabaikan waktu makan malam mereka demi kesehatan dan kesejahteraan mereka.