Pendiri SukkhaCitta ungkap alasan mahalnya pakaian ramah lingkungan
Pendiri brand pakaian ramah lingkungan, SukkhaCitta, baru-baru ini mengungkap alasan di balik harga yang cukup tinggi untuk produk-produk mereka. SukkhaCitta dikenal sebagai brand yang memproduksi pakaian dengan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, serta mengutamakan proses produksi yang adil dan berkelanjutan.
Menurut pendiri SukkhaCitta, Akshay Sethi, ada beberapa faktor yang membuat harga pakaian ramah lingkungan lebih mahal dibandingkan dengan pakaian konvensional. Salah satunya adalah bahan baku yang digunakan. SukkhaCitta menggunakan bahan-bahan alami seperti kapas organik dan pewarna alami yang berasal dari tanaman, bukan bahan kimia berbahaya seperti yang sering digunakan dalam industri tekstil.
Proses produksi yang dilakukan oleh SukkhaCitta juga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Mereka bekerja sama dengan para perajin lokal di Indonesia untuk membuat setiap produk dengan tangan, sehingga memastikan bahwa setiap produk memiliki kualitas yang tinggi dan unik.
Selain itu, SukkhaCitta juga memperhatikan kesejahteraan para pekerja yang terlibat dalam proses produksi mereka. Mereka membayar para perajin dengan harga yang adil dan memberikan pelatihan serta pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Meskipun harga pakaian ramah lingkungan mungkin terlihat lebih mahal di awal, namun investasi yang kita lakukan pada produk-produk seperti SukkhaCitta akan membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan membeli pakaian ramah lingkungan, kita turut mendukung praktik produksi yang berkelanjutan dan membantu menjaga kelestarian lingkungan serta kesejahteraan para pekerja.
Jadi, meskipun harga pakaian ramah lingkungan mungkin lebih tinggi, namun nilai dan manfaat yang kita dapatkan jauh lebih berharga. Semoga dengan semakin banyaknya brand pakaian ramah lingkungan seperti SukkhaCitta, kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.