IDI sebut perubahan iklim berisiko untuk kesehatan kerumunan mudik
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) baru-baru ini mengeluarkan peringatan mengenai risiko perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat yang sedang melakukan mudik. Mudik, tradisi tahunan di Indonesia di mana orang-orang kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, telah menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan karena dampak negatifnya terhadap kesehatan.
Perubahan iklim telah menyebabkan cuaca yang tidak stabil dan ekstrem, seperti hujan deras dan panas yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan, yang semuanya berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat yang sedang melakukan mudik.
IDI mengingatkan bahwa kondisi udara yang buruk akibat asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan penyakit kulit. Selain itu, banjir dan tanah longsor juga dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit.
Para ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat yang melakukan mudik untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca dan lingkungan sekitar mereka. Menggunakan masker dan pakaian pelindung, serta membawa obat-obatan penting dan perlengkapan kesehatan lainnya, adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena dampak buruk dari perubahan iklim.
IDI juga mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya mitigasi terhadap perubahan iklim, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi hutan dan lahan gambut. Dengan demikian, diharapkan kesehatan masyarakat yang sedang melakukan mudik dapat terjaga dan terhindar dari risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap risiko kesehatan yang dapat terjadi selama mudik, dan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dan keluarga mereka. Semoga mudik tahun ini dapat berjalan lancar dan aman bagi semua orang.